PENGANTAR PWK

MATERI PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
(PLANOLOGI)


APA ITU PERENCANAAN ?

 Yaitu merencanakan untuk orientasinya yang akan datang dengan disertai langkah-langkah yang jelas  apa yang akan dilakukan dengan jangka waktu tertentu dengan berbagai tujuan yang jelas sesuai dengan kondisi yang lebih baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Pengertian itu saya dapat dari ibu dosen yaitu Ibu Khristiana Dwi Astuti,ST.MT waktu menjelaskan tentang pengantar pwk dan aku rangkum menjadi pengertian tersebut.

LATAR BELAKANG
  • Perencanaan telah menjadi bagian dari keseharian setiap orang
  • Perencanaan dikenal sejak orang mengenal dibutuhkannya persiapan didalam menghadapi sesuatu
  • Sering kali orang dibingungkan oleh antara perencanaan dan tindakan yang biasa dilakukan sehari-hari
  • Dibutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang perencanaan itu sendiri 

MENGAPA BUTUH PERENCANAAN?
  • Agar setiap kegiatan dapat mencapai target,tujuan dan harapan
  • Agar setiap kegiatan dapat berjalan dengan lancar,sesuai dengan harapan
  • Agar setiap kegiatan memiliki arahan,panduan,pegangan dan pedoman
  • Agar kegiatan berjalan secara efisien dan efektif
BAGAIMANA TANPA PERENCANAAN?
  • Kegiatan berlangsung tanpa arahan,pegangan,panduan, atau pedoman
  • Kegiatan tidak memiliki tujuan yang jelas
  • Keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan menjadi tidak jelas
  • Pelaksanaan kegiatan dapat menjadi boros & tidak ekonomis
  • Kegiatan bersifat spontan,instink,dan tidak memiliki dasar alasan yang kuat
ASPEK PENTING DALAM PWK
Yaitu ada 3:
  1. Ruang: Suatu wadah yang meliputi ruang darat,ruang udara,ruang laut,termasuk ruang didalam bumi,sebagai satu kesatuan wilayah dimana terdapat suatu interaksi antara sistem sosial dan sistem lingkungan.
  2. Manusia
  3. Dan fungsi yang dikembangkan didalamnya 
Materi tersebut diatas tentang latar belakang,mengapa butuh perencanaan,dan bagaimana tanpa perencanaan serta aspek penting perencanaan didapatkan dari materi pengantar pwk dari PPT milik dosen saya,yaitu Ibu Khristiana Dwi Astuti,ST.MT.

MASALAH  YANG  SERING DIHADAPI OLEH PERENCANA WILAYAH DALAM PROSES PERENCANAAN

1. Permasalahan Mikro

Permasalahan mikro yang dihadapi perencana wilayah adalah permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan dalam proyek tersebut, yang dapat dilihat menurut sudut pandang pengelola maupun pemberi izin proyek. Permasalahan mikro proyek dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  1. Permasalahan teknis; antara lain di dalamnya termasuk peraturan pemerintah tentang penggunaan lahan, yaitu bahwa kegiatan seperti itu memang dibenarkan pada lokasi tersebut, kondisi lahan sesuai, bahan/peralatan yang dibutuhkan untuk membangun proyek cukup tersedia, dan adanya tenaga terampil sehingga proyek benar-benar dapat dibangun sesuai dengan rencana.
  2. Permasalahan Manajerial (pengelolaan); setelah proyek selesai apakah akan dapat dioperasikan sebagaimana yang diharapkan. Artinya tenaga kerja, bahan penolong, bahan baku serta fasilitas pendukung cukup tersedia sehingga tidak menjadi permasalahan dalam pemanfaatan/pengoperasian proyek.
  3. Permasalahan finansial (keuangan); apakah terdapat dana yang cukup untuk menyelesaikan proyek dan ada dana operasional untuk kelak mengoperasikan proyek. Apakah lokasi itu cukup efisien ditinjau dari pengeluaran biaya, baik semasa pembangunannya maupun setelah pengoperasiannya. Apabila proyek itu ditujukan untuk menghasilkan laba, apakah akan diperoleh laba/pendapatan dari pengoperasian proyek sehingga proyek itu menguntungkan dari sudut pandang bisnis.
  4. Permasalahan ekonomi; apakah sumber daya yang dikorbankan untuk proyek tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dibanding dengan biaya yang dikorbankan ditinjau dari sudut ekonomi nasional secara keseluruhan. Apakah nilai tunai manfaat lebih besar dari nilai tunai biaya (cost) yang dihitung dengan menggunakan harga bayangan (shadow prices), dan telah memperhatikan faktor eksternal.
  5. Permasalahan dampak lingkungan ; apakah proyek tersebut tidak akan menciptakan dampak lingkungan yang berlebihan, baik sewaktu pembangunannya ataupun sewaktu pengoperasiannya.
  6. Sikap sosial masyarakat, apakah masyarakat dapat menerima kehadiran proyek tersebut. Seandainya proyek itu terpaksa menggusur masyarakat yang sebelumnya telah bermukim/ berusaha pada lokasi itu, apakah masalah penggusuran ini akan dapat diselesaikan dengan baik, yaitu dengan cara yang tidak menimbulkan gejolak sosial bagi masyarakat di kemudian hari, apakah partisipasi masyarakat akan diperoleh pada saat dibutuhkan.
  7. Permasalahan keamanan; apakah kondisi wilayah cukup aman termasuk pada lokasi proyek. Keamanan harus terjamin, baik dalam masa pembangunannya maupun dalam masa pengoperasiannya. Keamanan di sini berarti terhindar dari kondisi perang, kerusuhan antar kelompok masyarakat, pernjarahan, pencurian dan pemerasan (pungutan liar). Faktor keamanan ini sampai batas tertentu mungkin masih bisa ditoleransi, namun biasanya akan menambah biaya, baik untuk pembangunannya demikian juga dalam masa pengoperasiannya.

2. Permasalahan Makro

Permasalahan makro yang dihadapi oleh perencana wilayah adalah murni permasalahan pemerintah untuk melihat kaitan proyek dengan program pemerintah secara keseluruhan (makro).. Permasalahan makro dari penggunaan lahan untuk suatu kegiatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

  • Kesesuaian Lokasi
Lokasi proyek itu harus disesuaikan dengan daya dukung dan kesesuaian lahan secara makroregional. Kalau sudah ada Rencana Penggunaan Lahan maka penentuan lokasi dapat mengacu pada rencana tersebut. Akan tetapi, seandainya belum ada rencana penggunaan lahan yang dimaksudkan atau kalaupun ada tidak cukup detail/rinci maka perencana kota harus mengaitkan lokasi proyek dengan kebijakan penggunaan lahan yang baik atau mengikuti prinsip-prinsip penggunaan lahan yang baik. 

  • Strategi Pengembangan Ekonomi Wilayah
Apabila pemerintah ingin membangun suatu proyek terutama proyek berskala besar, hal itu harus terkait dengan strategi pengembangan wilayah untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Jadi, perlu dilihat apakah proyek yang diusulkan cukup strategis dan sinkron dengan rencana umum pengembangan wilayah dan menuju tercapainya visi wilayah. 

  • Sistem Transportasi/ Penyediaan Prasarana
Harus dilihat apakah penetapan lokasi dapat mengakibatkan sistem transportasi yang tidak efisien. Misalnya, lokasi perumahan yang jauh dari tempat kerja akan mempercepat terciptanya kepadatan lalu lintas yang tinggi dan mendorong terciptanya high cost economy.  Perhitungkan langkah mana yang paling efisien.

  • Sistem Pembiayaan Pembangunan di Daerah
Setelah memperhatikan sasaran pengembangan wilayah, pada akhirnya perencana wilayah sampai kepada program atau proyek yang diperkirakan akan menunjang tercapainya sasaran pengembangan wilayah. Program atau proyek jelas memerlukan biaya yang seringkali melampaui kemampuan dana pemerintah yang tersedia. Oleh sebab itu, program atau proyek perlu diberi skala prioritas. Namun jika belum sampai pada keputusan akhir, perencana wilayah harus mengetahui tentang sistem pembiayaan pembangunan di daerah. Hal ini disebabkan jenis proyek yang diusulkan harus disesuaikan dengan sumber dana yang akan membiayai proyek tersebut.Misalnya sumber dana yang berasalah dari APBN dan APBD.

http://azissyahban2005.blogspot.co.id/2012/12/masalah-yang-dihadapi-perencana-wilayah.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN

Profil Kota Pati